Jumat, 05 Oktober 2012

Kompetensi dan Performasi



Chomsky melihat tugas teori linguistik adalah untuk menemukan model penjelasan (explanatory model), yakni tata bahasa/gramatika, yang memungkinkan cara kerja pikiran (mind) dapat didalami dan dimengerti. Bertolak dari pandangan tersebut, maka Chomsky memberikan batasan pada tugas tata bahasa generatif, yaitu memerinci sesuatu yang benar-benar diketahui penutur, bukan yang dinyatakan diketahui oleh penutur (Chomsky, 1965:9). Oleh karena itu, tata bahasa generatif transformasi membatasi kajiannya pada terbentuknya kalimat serta deskripsi strukturalnya. Chomsky menganggap bahwa proses derivasi yang dilakukan oleh penutur merupakan daerah kajian teori performansi atau teori penggunaan bahasa. Hal itu berarti tata bahasa generatif transformasi membatasi diri untuk membicarakan kegramatikalan kalimat yang menjadi bagian utama teori kompetensi, sedangkan penuturan tentang kesesuaian kalimat menjadi bagian utama teori performansi. Dalam dikotomi antara performansi dan kompetensi, kompetensi merupakan cerminan proses mental yang melahirkan suatu struktur kalimat yang ideal, yang mampu mencerminkan tata bahasa yang sebenarnya. Sedangkan performansi, sebagai sebuah teori tentang penggunaan bahasa, dipengaruhi oleh keterbatasan daya ingat manusia, kekacauan pikiran, dan beralihnya perhatian dan minat, serta kesalahan-kesalahan dalam menerapkan pengetahuan tentang bahasa (Chomsky, 1965:3).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar