Kamis, 04 Oktober 2012

Implikatur

Implikatur percakapan merupakan salah satu ide yang sangat penting dalam pragmatik. Implikatur percakapan pada dasarnya merupakan suatu teori yang sifatnya inferensial, suatu teori tentang bagaimana orang menggunakan bahasa, keterkaitan makna suatu tuturan yang tidak terungkapkan secara literal pada tuturan itu. Brown menjelaskan,
“Implicature means what a speaker can imply, suggest, or mean, as
distinct from what the speaker literally says”.
Implikatur percakapan berarti apa yang diimplikasikan, disarankan, atau dimaksudkan oleh penutur tidak terungkapkan secara literal dalam tuturannya.
      Menurut Levinson (melalui Nadar, 2009: 61), menyebutkan implikatur sebagai salah satu gagasan atau pemikiran terpenting dalam pragmatik (”one of the single most important ideas in pragmatik”). Salah satu alasan penting yang diberikannya adalah bahwa implikatur memberikan penjelasan eksplisit tentang cara bagaimana dapat mengimplikasikan lebih banyak dari apa yang dituturkan ”provides some explicit account of how it is possible to mean more than what is actually said”
Contoh :
Budi                : “Can you tell me the time?
Jatmiko            : “ Well, the milkman has come”.
Jawaban dari pertanyaan di atas nampaknya tidak relevan dengan permintaan Budi tentang waktu, namun Jatmiko sebenarnya ingin mengatakan bahwa yang bersangkutan tidak tahu secara tepat pada saat itu pukul berapa. Dia berharap penanya dapat memperkiraka waktunya sendiri dengan mengatakan bahwa tukang susu sudah datang. Dalam konteks ini, nampaknya penutur dan lawan tutur sama-sama sudah mengetahui pukul berapa tukang susu biasanya datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar