“Implicature means what
a speaker can imply, suggest, or mean, as
distinct from what the
speaker literally says”.
Implikatur percakapan
berarti apa yang diimplikasikan, disarankan, atau dimaksudkan oleh penutur
tidak terungkapkan secara literal dalam tuturannya.
Menurut Levinson (melalui Nadar, 2009:
61), menyebutkan implikatur sebagai salah satu gagasan atau pemikiran
terpenting dalam pragmatik (”one of the
single most important ideas in pragmatik”). Salah satu alasan penting yang
diberikannya adalah bahwa implikatur memberikan penjelasan eksplisit tentang cara
bagaimana dapat mengimplikasikan lebih banyak dari apa yang dituturkan ”provides some explicit account of how it is
possible to mean more than what is actually said”
Contoh :
Budi : “Can you tell me the time?
Jatmiko : “ Well, the milkman has come”.
Jawaban dari pertanyaan
di atas nampaknya tidak relevan dengan permintaan Budi tentang waktu, namun Jatmiko
sebenarnya ingin mengatakan bahwa yang bersangkutan tidak tahu secara tepat
pada saat itu pukul berapa. Dia berharap penanya dapat memperkiraka waktunya
sendiri dengan mengatakan bahwa tukang susu sudah datang. Dalam konteks ini,
nampaknya penutur dan lawan tutur sama-sama sudah mengetahui pukul berapa tukang
susu biasanya datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar